Dipantara. Aktif di jejaring sosial seperti twitter, facebook dan blog bisa jadi merupakan lifestyle anda. Terhubung dengan banyak teman, menerima banyak informasi dan kemudahan yang diberikan. Namun, ada peluang financial ketika anda menjadi Buzzer Lanjutkan membaca “Buzzer Alternatif Mendatangkan Uang Bagi Pengguna Jejaring Sosial”
Ceplas-Ceplos
Dipantara. Matahari pagi! Lama aku tak pernah berjumpa kembali dengannya. Bagi banyak orang pagi adalah awal. Semua langkah dimulai sejak mata mulai terbuka, angin dingin lembut merayap memeluk saat air mulai bersentuhan dengan tubuh, segar! Seperti hari-hari biasanya meski tak ada yang istimewa. Lanjutkan membaca “Ceplas-Ceplos”
Kemanusiaan Yang Terabaikan
Dipantara. Aku ingin berkabung! Baru saja aku terlempar dari manusia. Kemanusiaan yang baru saja dikuburkan, sayang tak seorang pun peduli bahwa kemanusiaan tergolek lemah dalam kemegahan yang kelam. Mungkin kini jasadnya terbujur kaku ditempat sampah atau hanyut terbawa banjir! Entahlah Lanjutkan membaca “Kemanusiaan Yang Terabaikan”
Bodo
Dipantara. Pagi ini aku sarapan, belum bisa tidur, kerjaan hanya begadang tak karuan. Sambil menunggu bubur datang, pikiran menerawang. Sayup-sayup terdengar gunjingan di sekitar. Mereka bilang si Tari baru kerja setengah tahun sudah beli sedan. Hal mustahil kalau tidak ‘jualan’, maklum body semok, kulit putih dan wangi. Lanjutkan membaca “Bodo”
KPS Harus Buktikan Sebagai Program yang Tepat Sasaran dan Tidak Politis
Dipantara. Pemerintah melalui Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Masyarakat meluncurkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) (6/6/2013). Kartu tersebut diperuntukkan untuk warga miskin. Rencananya, pendistribusian kartu ini akan berakhir pada juni 2014 dan juli 2014 untuk Papua. Lanjutkan membaca “KPS Harus Buktikan Sebagai Program yang Tepat Sasaran dan Tidak Politis”
Tentang Malam
Dipantara. Ku ingin mengutarakan padamu wahai engkau kekasihku! Bukankah kau tahu bagi kebanyakan orang malam itu tempat yang paling menakutkan, dunia malam hanya milik manusia yang bermental bejat! Manusia yang tak tahu aturan atau mereka yang gemar untuk menghancurkan etika dan moral yang membelenggu manusia Lanjutkan membaca “Tentang Malam”
Puisi Jangan di Kebiri
Memaki di ruang hampa menganggap diri perkasa
Menantang angin bergaya tengil
Pongah gaya, suara menyala-nyala
Merasa diri jadi jawara
Rasa-rasa itu dusta
Nyata-nyata ucapan kecoa
Aku bergelak tawa melihat jawara-perkasa meneteskan air mata Lanjutkan membaca “Puisi Jangan di Kebiri”
Ronggo Warsito : Zaman Edan
Dipantara. “Amenangi zaman édan, éwuhaya ing pambudi, mélu ngédan nora tahan, yén tan mélu anglakoni, boya keduman mélik, kaliren wekasanipun….”
“Menyaksikan zaman gila, serba susah dalam bertindak, ikut gila tidak akan tahan, tapi kalau tidak mengikuti (gila), tidak akan mendapat bagian, kelaparan pada akhirnya….” Lanjutkan membaca “Ronggo Warsito : Zaman Edan”
Taman Bacaan di Mall?
Dipantara. Kalau urusan mall, apalagi yang ada di kepala kita kecuali deretan barang yang siap untuk dimiliki atau kongkow bareng teman. Rasanya tidak pernah terbayangkan kalau kini di Mall muncul taman bacaan. Aneh enggaksih atau mungkin kamu malah berpikir sudah saatnya mall juga memiliki peran untuk menumbukan peran membaca dan pastinya memberikan banyak pengetahuan, tidak hanya persoalan konsumtif dan kegiatan ekonomis. Lanjutkan membaca “Taman Bacaan di Mall?”
Tentang Pagi
Dipantara. Pagi! Apalah pagi tanpa gosok gigi dan cuci muka sekedar untuk mengingatkan diri hanya untuk menyadari hari. Air yang selalu menyejukkan dan menyegarkan saat bersentuhan dengan tubuh. Segala kenangan masa lalu yang keruh menjadi jernih kembali saat air mulai menyentuhku. Lalu, segar bersamaan seteguk air yang masuk melalui kerongkongan yang kering dan mengendap pada perut. Itu aktivitas pagi yang aku tahu seketika mata ini membuka, mengenyahkan kasur yang memelukku semalaman hingga aku menyukai kemalasan! Lanjutkan membaca “Tentang Pagi”