Dipantara. Toleransi antar umat beragama dan kehidupan yang rukun, saling menghormati dan menghargai merupakan wujud keharmonisan dalam keberbedaan. Indonesia yang masyarakatnya majemuk semestinya dapat hidup berdampingan tanpa kekerasan dan diskriminasi atas nama agama. Di Bukit Kasih pada puncaknya, terdapat 5 tempat ibadah dari agama yang berbeda yakni Ada gereja Katolik, gereja Kristen, Vihara, Mesjid, dan Pura Lanjutkan membaca “Bukit Kasih ; Kerukunan dan Air Panas”
Kongkow di Pantai Boulevard
Dipantara. Menghabiskan malam dipinggiran pantai berjajar speedboat dan perahu kecil merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan untuk melepaskan penat, karena seharian menghabiskan waktu dalam perjalanandari Jakarta menuju Manado. Meski badan terasa capek, namun memanjakan diri melihat situasi Pantai boulevard yang berada di provinsi ‘nyiur melambai’ ini tetap menjadi tempat kongkow paling favorit, tidak hanya yang saya rasakan kini, namun juga bagi mereka yang bermukim di sekitaran kota Manado maupun Minahasa. Lanjutkan membaca “Kongkow di Pantai Boulevard”
Danau Linow : Sajikan Hijau dan Kesegaran
Dipantara. Nuansa hijau menyambut kami, saat menyambangi Danau Linow, Lahendong, Sulawesi Utara. Salah satu obyek wisata di Tomohon ini memberikan kesegaran serta kesejukan. Sebuah danau dengan pemandangan yang indah, dengan luas danau kurang lebih sekitar 46 hektare dan kedalaman mencapai 36 meter. Bukit dan pepohonan melingkupi pemandangan kami melengkapi keasrihan, keteduhan dan keheningan. Lanjutkan membaca “Danau Linow : Sajikan Hijau dan Kesegaran”
Mitos Jembatan Gantung
Dipantara. Suara benturan keras memecahkan siang yang hening namun terik. Tabrakan beruntun terjadi tepat di tengah sebuah jembatan. Darah mengalir menutup warna aspal yang gelap, rumput yang hijau dan jernih air sungai. Seragam merah berbalut bau amis yang tak berkesudahan. Rentetan kemacetan tak terhindarkan saat mentari terik dan menyengat tepat di atas kepala. Lanjutkan membaca “Mitos Jembatan Gantung”
Wah Anjing!!
Dipantara. Ah, anjing itu lagi datang melihatku. Entah apa yang ada dipikirannya, dia selalu mengikuti setiap tindak-tandukku. Menguping, melihat dan selalu curiga. Apa yang salahku? tapi anjing kurap warna hitam itu ‘memandang’ aku seperti pencuri. Ah, mungkin aku sensitif. Yah, setauku anjing paham dengan properti yang dimiliki majikannya. Lalu mengongong ketika bertemu orang asing atau orang yang akan bersentuhan dengan barang majikannya! Itu pengetahuanku tentang anjing. Lanjutkan membaca “Wah Anjing!!”
Übermensch
Dipantara. Catatan menarik dari salah satu blog mengenai Nietzche mengingatkan saya pada seorang perempuan yang mereview sekilas tentang dia. Dia menyatakan konsep manusia Nietzche merupakan kehendak berkuasa, egois dan liar. Hal ini menimbulkan rasa penasaran tentang konsepsi pemikirannya yang bagi kalangan dianggap serakah dan penuh nafsu ini. Seperti apa yang dimaksud dengan kehendak berkuasa tersebut dan manusia ideal menurut pendapatnya? Lanjutkan membaca “Übermensch”
DIPANTARA 